Ketika rembulan beranjak naik

Kegelapan mulai menggantung
melingkupi malam yang semakin larut
sinar keemasan rembulan yang menerobos
di antara celah dedaunan pepohonan
menembus bola mata membias
mengusik sebuah kesadaran
dalam kesendirian
keterasingan
kesunyian
sebuah kesedaran tentang

aku, diriku
dan
Allah Tuhanku
Beri aku sekali lagi waktu
agar aku boleh kembali
mengetuk pintuMu
memohon ampun
sebab telah kusedari
sebuah kesombongan
bersimaharajalela
bermegah-megahan di dalam dada
karena
telah kulakukan semua amalan
telah kujalani semua perintah
telah kutinggalkan semua larangan
kutinggikan takbir memuja
juga kutekuni shalat tambahan
kukejar ... kuhitung amalan sholeh
seperti pedagang menghitung keuntungan

aku berbangga
puas, lega
sebuah rasa baru telah hadir
aku merasa suci
aku dijalanMu
dijalan yang benar
syurga seperti memanggilku ....tapi layakkah aku
aku merintih sedih
genangan air telah membasah di kelopak mata
tetes sejuk yang menyegarkan
membawa harapan baru
menghadirkan kesedaran baru
seperti cahaya rembulan yang berpijar
masuk menerobos ke dalam sanubari
menerangi seluruh jiwa
segar seperti meminum air di padang tandus
sebab telah semakin kusedari kini
aku adalah dzarah hina tak bererti
tanpa kehendakMu meniupkan ruh
kedalam jasad untuk menghidupkan
semua ini tak akan terjadi tanpa

maka
bukan karena sholatku aku menjadi benar
bukan karena amalanku aku menjadi sholeh
bukan karena seluruh usahaku
maka aku akan masuk surga
semua tanpa erti
tanpa makna
tanpa guna
kecuali
semua karena izinMu,
kehendakMu,
kasihMu.
Ya Rabb
Aku memohon
terimalah amalanku
sholatku,
ibadahku,
dan hidupku
dan ini akan
menjadi tujuan hidupku
hidup demi cinta kepadaMu

Sebuah tekad
telah kuikrarkan
tak akan lagi kuarahkan
jalan hidupku
dari sudut pandangku
namun
kuarahkan
jalan hidupku
dari sudut pandangMu.
Amin, kalbulkanlah permintaanku Ya Allah.

:)sayangi diri anda...salam sayang..sayang selalu....Sayang Shikin