Kenangan terindah dalam hidupku adalah menunaikan fardhu haji bersama orang yang tersayang iaitu emak Hjh Siti Esah bt Muhammad dan adik bongsu Hj Shahrizal Bin Hj Shahrom
Fardhu Haji 20/12/2005 hingga 10/2/2006
Shikin akan menyelit memori-memori disebalik setiap ibadah...kenangan terindah bersama emak, adik,dan Syed Mahadi
Shikin akan menyelit memori-memori disebalik setiap ibadah...kenangan terindah bersama emak, adik,dan Syed Mahadi
Sambil mengimbau memori sama-sama kita refress balik rukun, syarat wajib, sunnat dalam menunaikan fardhu Haji. Semoga Shikin dapat menunaikanhaji lagi bersama hubby serta buat seluruh keluarga, guru,anak murid,sahabat ,jiran dan umat Islam berpeluang mengecapi indahnya ibadat haji ini. Aamin
Rukun haji ada enam iaitu :-
Rukun haji ada enam iaitu :-
1) Niat
2) Wukuf di Arafah
3) Tawaf di Baitullah
4) Saie antara Safa dan Marwah
5) Bercukur atau bergunting
6) Tertib
Wajahceria mak semasa menunaikan ibadah Haji......kami tiba awal di Mekah pada 21 Disember 2005...pada awal ni mak tak berapa sihat lagi tapi selepas seminggu mak sangat sihat dan boleh menunaikan semua ibadah dengan sempurna. Sebelum pergi mak dah dimasukkan 13 pain darah dan doktor tak benarkan pemergian mak tapi kamisemua bersetuju untuk teruskan niat sebab mak sendiri yang minta untuk pergi...kami bertawakkal sepenuhnya dengan perbelanjaan , perjalanan dan keseluruhan urusan Haji...apayang pasti sudah 3 tahun kami tiga beranak mengikuti kursus haji. |
Rukun
Umrah ada lima iaitu :-
1)
Niat
2)
Tawaf di Baitullah
3)
Sae’i di antara Bukit Safa dan Marwah.
4) Bercukur atau bergunting
5) Tertib
Pakaian Ihram mak dan aku semua nya sama sebab apa saja yang aku beli untukku akan aku belikan untuk emak. Mak tak kisah sebab bagi mak yang penting mmak akan tunaikan Fardhu Haji kerana inilah impian terakhir emak dan ayah...tapi ayah pergi dulu pada tahun 1993 sebab dengan duit ayah kami adik beradik memutuskan untuk buat Haji utk ayah. Tapi beetapa nikmatnya bila aku sendiri dapat tunaikan umrah sunat setiap kali pergi Umrah untuk ayah dan emak. |
|
||||
Ihram
bererti memakai pakaian ihram di miqat tertentu
serta niat.
NIAT
IHRAM HAJI
نَوَيْتُ
الْحَجَّ
وَأَحْرَمْتُ
بِهِ لِلَّّهِ
تَعَالَى
Maksudnya
: Sahaja aku mengerjakan haji dan berihram
dengannya kerana Allah Taala.
NIAT
IHRAM UMRAH
نَوَيْتُ
الْعُمْرَةَ
وَأَحْرَمْتُ
بِهَا لِلَّّهِ
تَعَالَى
Maksudnya
: Sahaja aku mengerjakan umrah dan berihram
dengannya kerana Allah Taala.
PERKARA-PERKARA
YANG HARAM SEMASA IHRAM
|
Wukuf
maksudnya berhenti seketika di Arafah di antara
waktu gelincir matahari hari ke-9 hingga terbit
fajar hari yang ke-10 Zulhijjah.
Tidak
sah sekiranya ia dilakukan selepas waktu ini kerana
terlepas bermalam di Muzdalifah.
Adalah
menjadi sunat sekiranya dapat dihimpunkan waktu
zohor pada 9 Zulhijjah dengan asar pada waktu
wukuf dengan jamak takdim.
Gambar ni gamabar minggu pertama kami tiba di Mekah dan mak kelihatan sangat uzur. Tapi cekal dan bersemangat. Gambar ni semasa kami pergi ke Tanaim untuk ambil niat Umrah. Kami menunaikan Haji Tamatuk jadi agak mudah dan tidak banyak pantang larang. Cuma kena bayar DAM sahaja. |
Wukuf adalah puncaknya haji. Secara
fisik, wukuf Arafah adalah puncak berkumpulnya seluruh jamaah, yang
berjumlah jutaan, dari penjuru dunia dalam waktu bersamaan. Secara
amaliah, wukuf Arafah mencerminkan puncak penyempurnaan haji kita. Di
Arafah inilah Rasulullah menyampaikan khutbahnya yang terkenal dengan
nama khutbah wada’ atau khutbah perpisahan, karena tak lama setelah
menyampaikan khutbah itu beliaupun wafat. Di saat itu, ayat Al-Qur’an,
surat al-Maa’idah ayat 3 turun sebagai pernyataan telah sempurna dan
lengkapnya ajaran Islam yang disampaikan Allah SWT melalui Muhammad
saw. Firman Allah SWT : “..Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk
kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah
Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu….” (al-Maa’idah:3)
Arafah merupakan gambaran padang Mahsyar, yang nantinya semua
makhluk dikumpulkan disana sebelum melangkah ke surga atau neraka.
Kehadiran kita di Arafah memberi arti dan nuansa akhirat dengan
Mahsyarnya, sekaligus merenunginya untuk bersiap-siap menghadapi hal
itu.
Arafah juga merupakan tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah beratus tahun saling mencari di muka bumi.
Wukuf artinya hadir dan berada di Arafah pada waktu tertentu antara waktu dzuhur dan ashar.
Disini masing-masing jamaah dipersilahkan untuk mengkondisikan dirinya berkonsentrasi kepada Allah, melakukan perenungan atas dirinya, apa yang telah dilakukan selama hidupnya, merenungi kebesaran Allah melalui Asmaul Husna-Nya, merenungi hari akhirat.
Bentangkan dosa-dosamu di padang Arafah ini, ingatlah satu persatu dosa-dosa yang pernah engkau lakukan, ingatlah betapa waktumu selama ini habis terbuang sia-sia karena lebih banyak digunakan untuk memperindah kehidupan duniamu. Pengakuan yang jujur dan ikhlas, tanpa rasa sombong dan takabur, di hadapan Allah adalah puncak amaliah haji. Itulah Arafah, wukuf kita adalah untuk mendefinisikan hakikat keberadaan kita dihadapan Allah, sekalipun sebenarnya Allah telah mengetahui itu semua.
Pandanglah langit Arafah. Renungilah bahwa pada hari yang mulia itu Allah SWT sedang memanggil para malaikatnya berkumpul di langit Arafah, dan membangga-banggakan umatnya yang sedang wukuf di Arafah di hadapan para malaikatnya di langit.
Disebutkan dalam hadits qudsi bahwa Allah berfirman bahwa :
“ Lihatlah kepada hamba-Ku di Arafah yang lesu dan berdebu. Mereka datang kesini dari penjuru dunia. Mereka datang memohon rahmat-Ku sekalipun mereka tidak melihatku. Mereka minta perlindungan dari azab-Ku, sekalipun mereka tidak melihat Aku”
Allah sangat memuliakan hari wukuf di Arafah. Hari itu, Allah mendekat sedekat-dekatnya kepada orang-orang yang wukuf di Arafah untuk mendengarkan ungkapan dan keluhan hati mereka, menatap dari dekat wajah dan perilaku mereka. Nabi Muhammad saw bersabda :
“ . . . Ia (Allah) mendekat kepada orang-orang yang di Arafah. Dengan bangga Ia bertanya kepada para malaikat, Apa yang diinginkan oleh orang-orang yang sedang wukuf itu ? “
Pada hari itu, Allah senang sekali jika kita berdoa kepada-Nya. Ia mengabulkan semua doa mereka disana, sebagaimana tersebut dalam hadist yang lain :
Sabda Rasullullah saw : “Diantara berbagai jenis dosa, ada dosa yang tidak akan tertebus kecuali dengan melakukan wukuf di Arafah” (disinadkan oleh Ja’far bin Muhammad sampai kepada Rasulullah saw).
Bahkan Allah murka ketika manusia tidak yakin dosanya diampunkan di Arafah, seperti sabda Rasullullah saw : “Yang paling besar dosanya diantara manusia adalah seseorang yang berwukuf di Arafah lalu berprasangka bahwa Allah tidak memberinya ampun” (Al Khatib dalam kitab Al-Muttafaq wal Muftaraq)
Demikian agung dan mulianya hari Arafah ini, meski wukuf hanya beberapa jam saja. Sungguh sangat penting berdoa di Arafah, disaksikan dari dekat oleh Allah SWT dan dibangga-banggakan-Nya kita di depan para malaikatnya.
“Hai malaikat-Ku ! Apa balasan (bagi) hamba-Ku ini, ia bertasbih kepada-Ku, ia bertahlil kepada-Ku, ia bertakbir kepada-Ku, ia mengagungkan-Ku, ia mengenali-Ku, ia memuji-Ku, ia bershalawat kepada nabi-Ku. Wahai para malaikat-Ku ! Saksikanlah, bahwasanya Aku telah mengampuninya, Aku memberi syafaat (bantuan) kepadanya. Jika hambaku memintanya tentu akan Kuberikan untuk semua yang wukuf di Arafah ini.”
(Imam al-Ghozali)
Arafah juga merupakan tempat bertemunya Adam dan Hawa setelah beratus tahun saling mencari di muka bumi.
Wukuf artinya hadir dan berada di Arafah pada waktu tertentu antara waktu dzuhur dan ashar.
Disini masing-masing jamaah dipersilahkan untuk mengkondisikan dirinya berkonsentrasi kepada Allah, melakukan perenungan atas dirinya, apa yang telah dilakukan selama hidupnya, merenungi kebesaran Allah melalui Asmaul Husna-Nya, merenungi hari akhirat.
Bentangkan dosa-dosamu di padang Arafah ini, ingatlah satu persatu dosa-dosa yang pernah engkau lakukan, ingatlah betapa waktumu selama ini habis terbuang sia-sia karena lebih banyak digunakan untuk memperindah kehidupan duniamu. Pengakuan yang jujur dan ikhlas, tanpa rasa sombong dan takabur, di hadapan Allah adalah puncak amaliah haji. Itulah Arafah, wukuf kita adalah untuk mendefinisikan hakikat keberadaan kita dihadapan Allah, sekalipun sebenarnya Allah telah mengetahui itu semua.
Pandanglah langit Arafah. Renungilah bahwa pada hari yang mulia itu Allah SWT sedang memanggil para malaikatnya berkumpul di langit Arafah, dan membangga-banggakan umatnya yang sedang wukuf di Arafah di hadapan para malaikatnya di langit.
Disebutkan dalam hadits qudsi bahwa Allah berfirman bahwa :
“ Lihatlah kepada hamba-Ku di Arafah yang lesu dan berdebu. Mereka datang kesini dari penjuru dunia. Mereka datang memohon rahmat-Ku sekalipun mereka tidak melihatku. Mereka minta perlindungan dari azab-Ku, sekalipun mereka tidak melihat Aku”
Allah sangat memuliakan hari wukuf di Arafah. Hari itu, Allah mendekat sedekat-dekatnya kepada orang-orang yang wukuf di Arafah untuk mendengarkan ungkapan dan keluhan hati mereka, menatap dari dekat wajah dan perilaku mereka. Nabi Muhammad saw bersabda :
“ . . . Ia (Allah) mendekat kepada orang-orang yang di Arafah. Dengan bangga Ia bertanya kepada para malaikat, Apa yang diinginkan oleh orang-orang yang sedang wukuf itu ? “
Pada hari itu, Allah senang sekali jika kita berdoa kepada-Nya. Ia mengabulkan semua doa mereka disana, sebagaimana tersebut dalam hadist yang lain :
Sabda Rasullullah saw : “Diantara berbagai jenis dosa, ada dosa yang tidak akan tertebus kecuali dengan melakukan wukuf di Arafah” (disinadkan oleh Ja’far bin Muhammad sampai kepada Rasulullah saw).
Bahkan Allah murka ketika manusia tidak yakin dosanya diampunkan di Arafah, seperti sabda Rasullullah saw : “Yang paling besar dosanya diantara manusia adalah seseorang yang berwukuf di Arafah lalu berprasangka bahwa Allah tidak memberinya ampun” (Al Khatib dalam kitab Al-Muttafaq wal Muftaraq)
Demikian agung dan mulianya hari Arafah ini, meski wukuf hanya beberapa jam saja. Sungguh sangat penting berdoa di Arafah, disaksikan dari dekat oleh Allah SWT dan dibangga-banggakan-Nya kita di depan para malaikatnya.
“Hai malaikat-Ku ! Apa balasan (bagi) hamba-Ku ini, ia bertasbih kepada-Ku, ia bertahlil kepada-Ku, ia bertakbir kepada-Ku, ia mengagungkan-Ku, ia mengenali-Ku, ia memuji-Ku, ia bershalawat kepada nabi-Ku. Wahai para malaikat-Ku ! Saksikanlah, bahwasanya Aku telah mengampuninya, Aku memberi syafaat (bantuan) kepadanya. Jika hambaku memintanya tentu akan Kuberikan untuk semua yang wukuf di Arafah ini.”
(Imam al-Ghozali)
Adik memang orang sangat bertanggung jawab dan amanah dengan tugas yang diberikan. Semasa kami nak menunaikan haji memang kami adik beradik sepakat untuk bawa adik untuk menguruskan mak dan mahram kami. Alhamdulillah bukan setakat mak saja yang dibantu oleeh adik tapi ramailagi jemaah lain yang dibantu.Ramai jemaah yang minta tolong adik untuk tawaf dan saei. |
|
||||
Sae’i
bererti berjalan berulang-alik di antara Bukit
Safa dan Marwah sebanyak 7 kali.
SYARAT-SYARAT SAE'I
SUNAT-SUNAT SAE'I
|
Alahai lupalah pula nama adik ni....memang ni lah sabahat baik kat Mekah sbb kami banyak berjalan bersama-sama sepanjang ibadah sbab makcik Mah juga kena naik kerusi roda. |
|
||||
Bercukur
bererti menggunting rambut atau menghilangkan
sekurang-kurangnya 3 helai rambut di kepala dengan
cara mencukur atau mengguntingnya.
Waktu
bercukur adalah selepas melontar Jamrah Al-Aqabah
pada 10 Zulhijjah.
|
Hahahaha bergambar tepi unta je...nak naik tak berani sebab takut..tapi jangan tak tau garang nih....jangan ada yang berani nak hampir. Syed Mahadi pun sereyau dengan dia. |
|
|||
Wajib
Haji ada enam perkara iaitu :-
|
Pak Cik Talib dan seorang lagi tak ingat nama...rakan sebilik adik di Mekah dan Madinah |
|
||||
Wajib
Umrah ada dua perkara iaitu :-
|
|
||||
Miqat
bermaksud sempadan waktu atau tempat untuk memulakan
niat ihram haji atau umrah.
Miqat
terbahagi kepada 2 :
a)
Miqat Zamani : Sempadan masa
yang ditentukan bagi ihram haji, bermula dari
1 Syawal hingga sebelum terbit fajar hari ke-10
Zulhijjah pada setiap tahun. Manakala bagi Umrah
ialah sepanjang tahun.
b)
Miqat Makani : Sempadan tempat
yang telah ditetapkan disekeliling Mekah untuk
ihram haji.
MIQAT MAKANI
1)
Yalamlam – bagi jemaah haji yang
melalui Lautan Hindi menuju ke Laut Merah. Jaraknya
adalah leebih kurang 54 km dari Kota Mekah.
2)
Zulhulifah – bagi para jemaah haji
ang datang dari Madinah dan kawasan sekitarnya.
Jarak lebih kurang 450 km dari Mekah.
3)
Juhfah – Jemaah haji yang datang
dari arah barat laut seperti penduduk Mesir dan
Syria. Jaraknya lebih kurang 187 km dari Mekah
pada arah barat laut.
4)
Qarnul Manazil – bagi jemaah yang
datang dari arah timur seperti penduduk Najd.
Jaraknya lebih kurang 94 km dari Mekah.
5)
Mekah (dari rumah mereka) – Untuk
penduduk Mekah sendiri.
|
|
||||
Jemaah
haji wajib berada dan bermalam di Muzdalifah walaupun
seketika.
Waktunya
ialah selepas tengah Malam 10 Zulhijjah hingga
subuh.
|
|
||||
Ertinya
melontar 7 biji batu ke dalam takungan Jamrah
Aqabah. Setiap lontaran hendaklah dengan hanya
sebiji batu.
Waktu
untuk melontar di Jamrah Aqabah ini ialah Selepas
tengah malam 10 Zulhijjah (Hari Raya Haji) hingga
terbenam matahari pada 13 Zulhijjah Waktu afdal
ialah waktu Dhuha pada 10 Zulhijjah.
|
|
|||
Ertinya
berada lebih dari separuh malam di Mina pada
malam-malam hari tasyrik iaitu 11, 12 dan 13 Zulhijjah.
|
|
||||
Melontar
ketiga-tiga jamrah iaitu Jamrah Al-Ula, Jamrah
Al-Wusta dan Jamrah Al-Aqabah.
Masing-masing dengan tujuh biji batu.
Waktu
bagi melontar ketiga-tiga jamrah ialah pada 11,
12 dan 13 Zulhijjah.
Waktu
melontar bermula selepas terbit fajar pada 11
Zulhijjah sehingga terbenam matahari pada 13 Zulhijjah.
Waktu
yang paling afdhal ialah selepas tergelincirnya
matahari 11,12 dan 13 Zulhijjah.
SYARAT-SYARAT
MELONTAR
1.
Melontar dengan menggunakan tangan. Jika tidak
berkuasa atau berdaya, maka bolehlah digunakan
tangan kiri, kaki ataupun mulut
2.
Melontar dengan kaedah merejam bukannya seperti
meletakkan batu, mencampak ataupun membuang
3.
Niat melontar Jamrah tidak terpesong kepada tujuan-tujuan
lain
4.
Melontar dengan batu ataupun jenis-jenisnya
5.
Memastikan batu lontaran masuk ke dalam takungan
Jamrah dengan yakin
6.
Melakukan lontaran dengan tertib - Dimulai dengan
Jamrah Al-Ula - D ikuti dengan lontaran pada Jamrah
Al-Wusta - Diakhiri dengan lontaran pada Jamrah
Al-Aqabah.
7.
Tidak boleh membuat lontaran bagi ketiga-tiga
Jamrah pada 12 Zulhijjah jika tidak menyempurnakan
lontaran pada hari sebelumnya. Demikian jugalah
syaratnya bagi lontaran pada 13 Zulhijjah.
|
Rindu tengok wajah mak...Alhamdulillah walaupun dah tujuh tahun berlalu dapat lagi menatap wajah mak...walaupun hanya dalam gambar. Setiap hari tengok mak dan ayah. |
|
||||
Antara
perkara-perkara yang sunat dilakukannya sepanjang
mengerjakan Haji ialah :-
|
Jabbar Rahmah...kami menziarahi seminggu sebelum Wukuf dan time wukuf jangan mimpilah nak naik Jabbar Rahmah ni. Allah SWT sahaja yang bisa menemukan aku dan hubbyku...aku hanya berdoa sebagaimana yangdisyariatkan. |
|
|||
Antara
perkara-perkara yang membatalkan haji :-
|
Unta di padang Arafah yang dihias indah....tak naik sebab nak jaga kebersihan sebab lepas balik terus buat Umrah. |
|
||||
Tahalul
bermaksud keluar dari ihram haji atau umrah.
Tahalul
terbahagi kepada dua, iaitu :
a)
Tahalul Awal
b)
Tahalul Thani
TAHALLUL
AWAL
Tahalul
awal dilakukan setelah selesai jemaah haji melakukan
2 dari tiga perkara :
Seseorang
yang telah selesai melakukan tahalul awal boleh
melakukan perkara-perkara yang dilarang ketika
ihram kecuali berwali nikah, bercumbu-cumbuan
dan bersetubuh.
TAHALLUL THANI
Tahalul
Thani ialah selepas jemaah haji melaksanakan kesemua
3 perkara yang telah disebut di atas.
Seseorang
yang telah selesai bertahalul thani, boleh melakukan
semua perkara yang diharamkan semasa ihram.
|
|
Gambar semasa Ziarah Jabbar Noor....adik beruntung kerana dapat menunaikan haji ketika usianya 18 tahun dan mungkin bagi orang lain ramai merasakan adik tak cukup syarat nak buat haji kerana belum berkemampuan tapi syukur Alhamdulillah dengan rezekiyang Allah kurniakan buat diriku dan keluarga kerana memudahkan perjalanan kami tiga beranak menunaikan Haji. Prinsipku pekakkan telinga dan fokus pada apayang kita lakukan dan impikan..Jangan pedulikan kata-kata orang kerana hanya pada Allah kita bertawakkal. |
|
|||
Haji
tamattuk ialah mengerjakan umrah terlebih dahulu
dalam bulan haji kemudian mengerjakan haji pada
bulan yang sama.
CARA MENGERJAKAN HAJI TAMATTUK |
KELEBIHAN
DAN KEBAIKAN HAJI TAMATTUK
- Memberi kemudahan kepada jemaah haji untuk berehat.
- Memberi kemudahan kepada jemaah haji yang kesuntukan masa untuk mengerjakan haji.
- Waktu ihram yang pendek.
KEKURANGAN HAJI TAMATTUK
- Kurang fadhilatnya berbanding dengan haji ifrad
- Melakukan haji dengan cara tamattuk ini dikenakan dam (denda).
PERBEZAAN ANTARA HARI IFRAD DAN HAJI TAMATTUK
Haji
Ifrad
|
Haji
Tamattuk
|
Mengerjakan haji dalam bulan haji kemudian baru mengerjakan umrah | Mengerjakan umrah terlebih dahulu dalam bulan haji kemudian mengerjakan haji. |
Tidak dikenakan dam | Dikenakan dam |
Lebih afdal | Kurang fadhilat |
Gambar kenangan kami bertiga tak banyak di Mekah ...sebabsemasa haji tak banyak sangat ambil gambar sebab memang fokus untuk menunaikan ibadah. Mungkin benar bila kitta dah fokus memang kita tak akan ingat apa-apa yang kita tinggalkan. Hanya sesekali adik beradik call semasa kami di sana bertanya khabar. Semasa di Mekah dan Madinah tumpuan hanyalah berebut untuk menunaikan ibadah. Hanya Allah yang mahha Mengetahui setiap perhitungan hidup ini. Alhamdulillah tertunai harapan mak menunaikan haji...semasa di sana mak banyak berdoa pada anak-anak dan paling banyak mak berdoa untuk mak Chak Zauyah sekeluarga kerana bagi mak mereka bukan sekadar jiran tetapi saudara dunia dan akhirat. |
SEMOGA SELURUH KETURUNANKU AKAN MENJADI TETAMU ALLAH DAN MENUNAIKAN FARDHU HAJI PADA USIA MUDA. AAMEEN
:)ANDA INGIN SUCCESS????? Berani berubah utk kejayaan ......sayangi diri anda...salam sayang..sayang selalu....Shikin berkongsi bukan untuk dinilai atau dikeji...ikhlas luahan hati Sayang Shikin
1 comment:
CHAPTER TERINDAHD DALAM HIDUPKU
Post a Comment