Dengan akal yang Allah berikan manusia dapat mencari iman dan dengan iman ia akan mencari pakaian yang sesuai..dengan keimanannya.
“Sebelumnya engkau tidak mengetahui apakah Al-Qur’an itu dan apakah iman itu”.
(QS. Asy Syuura: 52)
Iman adalah ghaib, sedang Allah Sendiri adalah Maha Ghaib, Allah menitipkan iman berada di qolbu Robbaniah yang Ghaib, didalam qolbu ini terdapat pula potensi-potensi yang ghaib atau metafisik.(QS. Asy Syuura: 52)
Taqwa merupakan pakaian dari iman.
Bila Allah memberikan ilham, maka Allah membisikkan ilham itu kedalam “isi pengertian yang berada didalam iman”, karena itu, bila iman ini kita terjemahkan hanya “percaya”, tanpa adanya kelanjutan pengertian yang sesuai dengan perwujudan iman yang dikehendaki oleh Allah...iman dapat diertikan:
1. “Percaya”
“percaya kepada Allah” (QS. Ash-Shaff: 11)
2. “Mengenal”
“bukankah Aku Tuhan mu?” jawab mereka: “benar! Kami saksikan bahwa Engkau Tuhan kami” (QS. Al-A’raaf: 172)
3. “Cinta”
“dan orang-orang yang beriman sangat mencintai Allah” (QS. Al-Baqarah: 165)
katakan: “jika kamu benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, nanti Allah mencintaimu” (QS. Ali Imron: 31)
Iman sebagai gedung untuk membentuk moral yang sempurna, akal @mental spiritual yang tinggi dan akhlak karimah, maka iman itu sendiri merupakan peribadi iman itulah kecerdasan yang tinggi yang tersembunyi didalam taqwa, terbungkus didalam qolbu Robbaniah yang ghaib. Iman yang cerdas, mampu mengingat mati dan mempersiapkan bekal-bekal bagi jasad untuk mati dengan berbagai amalan-amalan yang datangnya dari Allah, yang dimanifestasikan dalam bentuk taqwa sebagai pakaiannya.
Allah mengurniakan akal agar manusia dapat membezakan yang baik atau yang buruk dan mencari diri sendiri..dalam kata lain meningkatkan tahap keimanan diri..bukanlah mengikut fesyen-fesyen pakaian yang tidak menepati syariat Islam....tegur diri sendiri sebab akupun masih lemah dalam memilih pakaian. ...manusia juga dikurniakan nafsu yang mana ianya juga mempengaruhi tahap keimanan seseorang...
“Jangan engkau ikuti hawa nafsumu, karena ia akan menyesatkan dirimu dari jalan Allah” (QS. Shad: 26)
“Musuhmu yg harus kamu lawan adalah nafsu yg ada di dalam dirimu” (HR. Baihaqi)
“Apakah engkau mengetahui orang2 yg mempertuhankan hawa nafsunya dan Allah membiarkan sesat sesudah ia tahu” (QS. Al Jatsiyah: 23)
Iman ini mampu mengenal Allah dan mampu pula mencintaiNya secara haqiqi, itulah hakikat iman yang dipersiapkan oleh Allah untuk hamba-hamba Nya yang disayangi dan dicintaiNya:
“dan Kulimpahkan kepadamu cintaKu” (QS. Thaha: 39)
“dan orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah” (QS. Al Baqarah 165)
dengan mendasarkan keterangan yang demikian, kesimpulan secara logik, bahawa "orang yang tidak cinta kepada Allah, bererti ia tidak memiliki iman"
Apakah bukti kita mencintai Allah? Setiap hari keimanan kita diuji dan ianya sentiasa berubah dengan amalan,ibadat dan pergerakan kehidupan seharian. Taqwa kita pada Allah sangat tipis. Ibadat yang diwajibkan keatas kita sering kita lalaikan..Maka dimanakah pakaian kita?....
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:
“Ketika seorang hamba menghadap kiblat lalu mengerjakan sholat dengan niat yang tulus kerana Allah dan mengucap Takbir, niscaya ia akan terbebas dari dosa sebagaimana anak yang baru terlahir ke dunia.
Apabila membaca Fatihah dan surat maka seakan-akan ia telah melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Apabila ia rukuk dan bertasbih kepada Allah, seakan-akan ia telah bersedekah emas seberat badannya, dan seakan-akan ia telah membaca seluruh Al-Qur’an.
Apabila ia mengucapkan ‘Sami Allahu liman hamidah’ niscaya Allah akan melimpahkan rahmat-Nya kepada orang tersebut.
Apabila ia bersujud dan bertasbih kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan kepadanya pahala para Nabi.
Apabila ia membaca tasyahhud, niscaya Allah akan memberinya pahala orang-orang yang bersabar.
Ketika ia mengucapkan salam dan selesai mengerjakan sholatnya niscaya Allah akan membukakan untuknya pintu-pintu surga, dan ia akan memasuki pintu-pintu tersebut tanpa dihisab terlebih dahulu.”
Itu bab sholat,,,puasa....macam mana..zakat kita bagaimana...sedekah jariah kita dah cukupkah?.. Haji kita dah berkemampuan kah?..Apakah haji kita mabrur dan dapatkah kita mempertahankan segala amalan haji yang kita lakukan...atau kita kembali seperti asal..jahil dan tidak menggunakan akal dan sering mengikut hawa nafsu? Gunakanlah akal yang Allah kurniakan buat kita bermuhasabah diri kita kerana kita adalaah sebaik-baik kejadiaan yang Allah ciptakan.
Itulah diri kita yang dimuliakan dari makhluk ciptaan-Nya yang lain,perhatikan gambar haiwan disini semuanya memiliki pakaian yang sangat cantik dan kita punya erti di sisi Allah sebagai hamba yang sering dipanggil oleh-Nya dengan panggilan: “Hai hamba-Ku yang beriman berdzikirlah kepada-Ku dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya”.
p/s Kita adalah makhluk Allah yang sangat cantik dan indah tapi hanya bila berpakaian mengikut tatacara yang disyariatkan
:)sayangi diri anda...salam sayang..sayang selalu....Sayang Shikin
No comments:
Post a Comment