Berdoalah...hanya itu yang aku mampu lakukan kini......

Tidak ada hidup tanpa dugaan ! Hidup itu memang penuh dugaan , baik dugaan dalam bentuk kesenangan mahupun kesusahan, suka mahupun duka, kenikmatan mahupun ketidaknikmatan. Persoalannya bukanlah pada dugaan itu. Persoalannya bukanlah pada sesuatu yang kita anggap masalah itu. Persoalannya bukan apa yang menimpa kita. Tetapi sesungguhnya adalah bagaimana kita menghadapi dugaan itu, memandangnya, memaknainya, menyikapinya.

Tiada ubat yang lebih baik ketika menghadapi dugaan  selain daripada sabar dan ikhtiar. Tidak perlu mencaci keadaan, atau menyesali keadaan secara berlebihan, atau stress, atau menyumpahi keadaan. Lari dari dugaan, atau berusaha mencaci keadaan, tidak menerima kenyataan bukanlah penyelesaian, tetapi hanya akan menambah masalah baru.

Kembalikanlah semua yang telah terjadi kepada Allah. Sikap yang terbaik adalah mengambil hikmahnya, pelajaran berharga buat menghadapi hari esok. Lalu, lanjutkan dengan ikhtiar, mengusahakan yang lebih baik ke depannya.
Tiada hidup yang tanpa dugaan ! Dalam konteks agama, dugaan  itu adalah Sunnatullah. Dengan dugaan, akan diketahui siapa orang yang beriman dan siapa orang yang tidak beriman. Bagaimana kita menghadapi dugaan, itulah yang akan menentukan nilai kita di hadapan Allah (sekali lagi nilai di hadapan Allah, bukan di hadapan manusia).

"Katakanlah (bahwa Allah berkata): "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab menimpamu kemudian kamu (pada saat itu) tidak (lagi) ditolong. Dan ikutilah sebaik-baik yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba sedang kamu tidak menyadari." (Az-Zumar: 53--55)

"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tiada (pula suatu bencana) menimpa dirimu kecuali telah tertulis di dalam kitab (al-Lauh al-Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan supaya kamu tidak merasa bangga dengan apa yang telah diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (Al-Hadiid: 22--23).

Akhirnya, alangkah lebih baik jika kita mendekatkan diri kepada Allah. Misalnya dengan meningkatkan kekhusyukan solat kita, doa kita, muhasabah kita, renungan kita. Mintalah ampun kepada Allah. Mintalah petunjuk kepada Allah. Kalau bersungguh – sungguh dilakukan, insyaAllah, Dia akan memberi petunjuk kepada kita.
Akhir kata, Allah juga tidak mahu umat-Nya menganiayai antara sesama umat Islam. Allah Maha Besar dan juga Allah Maha Berkuasa.
nak baca lagi pi sini:   http://nine.gapuranetwork.net/Sesungguhnya solatku ibadahku hidupku dan matiku hanya semata2 kerana Allah...
Dan sesungguhnya aku redha Allah tuhanku, Muhammad rasulku dan Islam agama ku (cara hidupku). Amin.

:)sayangi diri anda...salam sayang..sayang selalu....Sayang Shikin